Buserbhindo.id- Ende. Propinsi NTT masih berada di barisan Daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), hal ini menjadi tugas berat Gubernur dan Bupati terpilih periode 2024 – 2029.
Cosmas Jo Oko, advokat Dewan Pengacara Nasional kepada media ini jumat, ( 21/02/2025) pukul 12.00 wita di rungan kerjanya, mengatakan agar Gubernur dan Bupati yang terpilih saat ini untuk segera mengambil langkah konkret menyelesaian permasalahan korupsi yang ada saat ini.
“Bagi saya hal yang paling penting adalah menghilangkan budaya korupsi di wilayah pemerintahan masing-masing,” tutur Comas.
Cosmas mengatakan menurut hasil investigasi Koalisi LAKKI korupsi itu dimulai dari hal kecil sampai besar. Misalnya pengadaan ATK kantor, bahkan untuk uang makan minum kegiatanpun dikorupsi.
“Kalau nasi padang saja yang harga 15 ribu di mark up jadi 70 ribu, bagaimana dengan proyek pengadaan barang dan jasa yang nilainya miliaran rupiah, tentunya akan dikorupsi juga, ” Imbuh Pendiri STKIP Simbiosis Ende.
Dikatakan Cosmas, budaya korupsi itu semakin menjadi – jadi ketika menempatkan pejabat yang tidak berkompeten, hanya karena balas jasa ( Politik Balas Budi), sehingga dia pun tidak paham apa yang akan menjadi target kerjanya. Bahkan ada juga yang berani tabrak aturan demi meloloskan kroninya memenuhi syarat P3K.
“Politik balas jasa itu manusiawi namun mesti tetap mempunyai komitmen membangun daerah dengan pemerintahan yang bersih agar Budaya Korupsi itu bisa dihilangkan, ” Kata Cosmas Jo Oko.
Cosmas mengharapkan agar pemimpin terpilih saat ini ( Gubernur dan Bupati) agar tetap berkomitmen untuk membangun daerah dengan pemerintahan yang bersih dan bermartabat, agar Budaya Korupsi itu bisa dihilangkan.
Jika tidak demikian, kata Cosmas, maka Visi Misi dan janji Kampanye hanya akan dijadikan bahan makian dan bulian setiap 5 tahun, Karena hanya menjadi program omong kosong. (ign)
